Foto Perayaan Pentakosta di Gereja Paroki St.Simon Petrus Compang, oleh Marianus Hamse, Minggu, (08/06/2025).
Compang, bokstoday.my.id - Perayaan Hari Raya Pentakosta di Gereja Paroki St. Simon Petrus Compang berlangsung penuh khidmat dan reflektif. Dalam momen ini, umat diajak untuk menyadari kembali bahwa Gereja Katolik tidak hanya berdiri karena karya manusia, tetapi terutama karena karya Roh Kudus yang hidup dan terus berkarya dalam sejarah keselamatan, termasuk di tanah Manggarai, Minggu, 08 Juni 2025.
Pastor yang memimpin Perayaan Ekaristi Romo Benediktus Denar dalam homilinya menyampaikan bahwa Gereja Katolik di Manggarai telah hadir lebih dari 100 tahun dan hampir seluruh orang Manggarai menganut iman Katolik. Namun, yang menarik adalah bagaimana Roh Kudus telah terlebih dahulu bekerja jauh sebelum para misionaris datang.
"Gereja Katolik di Manggarai sudah berdiri lebih dari satu abad, dan hampir seluruh orang Manggarai menjadi Katolik. Ini bukan semata karena strategi misionaris, tapi karena Roh Kudus bekerja," tegas Romo Beni.
Ia menambahkan, dalam budaya asli Manggarai, keyakinan akan keberadaan Tuhan sebenarnya telah ada sebelum kedatangan misionaris. Roh Kudus telah lebih dahulu menyiapkan tanah ini untuk menerima kabar sukacita.
"Dalam budaya orang Manggarai, Tuhan itu sudah ada di situ bahkan sebelum para misionaris datang. Tuhan sudah berdiam di tengah masyarakat kita sejak awal," ujarnya.
Perayaan Pentakosta ini menjadi pengingat bahwa iman Katolik di Manggarai tidak dibangun di atas kekosongan, melainkan di atas dasar budaya yang terbuka terhadap kehadiran ilahi. Oleh karena itu, Romo Benediktus mengajak umat untuk terus memperbarui komitmen pribadi terhadap karya Roh Kudus.
“Kita harus memiliki komitmen yang lahir dari hati nurani agar sungguh-sungguh terbuka menerima kehadiran Roh Kudus. Dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih terang, lebih terbuka, dan mampu menjadi saksi di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Melalui momen Pentakosta, umat diajak bukan hanya mengenang turunnya Roh Kudus atas para rasul, tetapi juga menyadari bahwa Roh Kudus telah lama hadir dan bekerja secara nyata dalam sejarah iman lokal dan kini terus menyertai umat dalam kehidupan sehari-hari.
Writer|| Stanislaus Bandut|| Red