foto Rm.Florianus Suyanto, Pr memimpin perayaan Ekaristi malam natal di Paroki St.Simon Petrus Compang, Selasa (24l12/2025) oleh M.Hamse
Compang-bokstoday.my.id-Umat Katolik Paroki St. Simon Petrus Compang merayakan Malam Natal dengan penuh sukacita, Selasa 24 Desember 2025.
Perayaan Ekaristi yang berlangsung di Gereja Paroki tersebut dihadiri oleh ratusan umat dari berbagai lingkungan, yang datang untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.
Misa Perayaan malam Natal di Gereja Paroki St.Simon Petrus Compang berlangsung dua kali, Misa pertama dimulai pukul 16.00 dan misa kedua dimulai pukul 19.00.
Dalam homilinya, Pastor Paroki St. Simon Petrus Compang, Romo Florianus Suyanto, Pr, mengajak seluruh umat untuk memaknai Natal sebagai peristiwa kasih Allah yang nyata bagi manusia.
Ia menegaskan bahwa kelahiran Yesus merupakan tanda kemuliaan Allah yang hadir dan menyapa kehidupan manusia, meskipun manusia kerap jatuh dalam dosa.
"Natal sungguh mengandung kemuliaan Allah yang datang mengunjungi manusia berdosa, sehingga manusia dapat hidup dalam terang" ungkap Romo Flori di hadapan umat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa cahaya kelahiran Kristus membawa harapan baru bagi umat manusia. Cahaya tersebut mampu menyinari hati manusia yang gelap oleh dosa dan mengarahkan kembali kehidupan manusia ke jalan yang benar.
"Cahaya kelahiran-Nya telah menyinari hati manusia yang penuh dosa, sehingga manusia kembali berjalan di jalan kebenaran" tambahnya.
Menutup homilinya, Romo Flori berharap agar semangat Natal tidak hanya dirayakan secara seremonial, tetapi sungguh dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengajak umat untuk menjadikan cahaya Kristus sebagai dasar dalam membangun persatuan, kedamaian, dan kasih di tengah masyarakat.
"Semoga cahaya kelahiran-Nya sungguh mewujudkan persatuan dalam kehidupan manusia" tutup Romo Flori.
Perayaan Malam Natal di Paroki St. Simon Petrus Compang berlangsung dengan tertib dan penuh kekhusyukan, diwarnai dengan nyanyian pujian serta dekorasi sederhana yang menambah suasana sakral dan damai.
Writer|| Stanislus Bandut|| Redaksi