Opini-bokstoday.my.id|| Tuhan adalah Realitas Mutlak pada esensi dan segenap sifat-Nya juga tak terbatas. Namun di sisi lain, kita dan seluruh yang berhubung dengan keberadaan kita seperti: ilmu, kuasa, hidup, ruang dan waktu, semuanya serba terbatas.
Dari satu sisi, kita dapat melihat dan memberikan isyarat umum ihwal esensi dan sifat-sifat keagung Tuhan. Akan tetapi, untuk mencapai hakikat esnsi dan sifat-Nya secara detail adalah mustahil bagi kita. Sebab manusia tidak mampu dalam mencapai apa yang harus ada pada Tuhan yang sebagai sebab pertama, juga sebab yang mengatasi segala yang disebabkan.
Dengan ungkapan yang lebih jelas, tatkala kita menyaksikan jagad raya dan seluruh keajaiban makhluk-makhluk, dengan segenap kompleksitas dan keagungannya, atau bahkan melihat wujud diri kita sendiri, secara umum, kita memahami bahwa jagad raya ini memiliki pencipta dan Sumber Awal.
Pengetahuan ini adalah pengetahuan global yang merupakan tahapan akhir bagi kekuatan pengetahuan manusia tentang Tuhan. Namun, semakin kita mengetahui rahasia-rahasia keberadaan, semakin juga kita mengenal keagungan-Nya serta jalan pengetahuan global tentang-Nya semakin kuat.
Oleh karena itu, kita tidak berasumsi bahwa kita tidak memiliki pengetahuan tentang hakikat wujud Tuhan, tentang ilmu, kuasa, kehendak dan hidup-Nya. Akan tetapi, kita berasumsi bahwa kita memiliki pengetahuan global tentang wujud dan sifat-sifat Tuhan.
Akan tetapi, ketika kita bertanya kepada diri kita sendiri apakah hakikat Tuhan? Dan bagaimanakah Dia? Ketika mengarahkan tangan ke arah realitas Tuhan, kita tidak akan mendapatkan sesuatu selain keheranan dan rasa takjub. Kita akan mengatakan bahwa jalan untuk menuju ke arah-Nya adalah terbuka, dan jalan untuk menyentuh hakikatnya adalah tertutup.
Hal ini dapat didekatkan pula dengan perumpamaan. Kita semua tahu bahwa ada kekuatan alam yang disebut sebagai daya gravitasi. Segala sesuatu yang terlepas akan jatuh dan tertarik ke bawah. jika daya gravitasi ini tidak ada, ketenangan dan ketentraman bagi seluruh makhluk di muka bumi tidak akan ada. Dan anehnya adalah gravitasi bumi bertentangan dengan segala sesuatu yang kita kenal dari alam semesta ini.
Secara lahiriah, untuk transformasi dari satu titik ke titik yang lain tidak memerlukan waktu yang cukup. Berbeda dengan cahaya yang memiliki gerakan tercepat dalam dunia materi ini. Akan tetapi, ketika mengalami transformasi dari satu titik ke titik yang lain, ia masih memerlukan waktu jutaan tahun lamanya.
Namun, gravitasi bumi dapat berpindah dalam satu detik dari satu titik bumi ke titik bumi yang lain dalam waktu yang cukup pendek dan atau sekurang-kurangnya kecepatan yang dimilikinya lebih singkat dari yang kita dengar hingga kini. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini pun kita dapat menyaksikan bahwa Tuhan selalu hadir, mengawasi setiap tempat dan bersama setiap wujud di alam semesta ini.
Writer|| Aldi Jemadut
Redaksi|| Stanislaus Bandut
