Budaya dalam bahasa latin disebut sebagai Colere,
di Indonesia sendiri istilah kebudayaan secara etimologis yaitu berasal
dari bahasa sansekerta buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi
yang berarti akal. Dengan demikian dikembangkan menjadi budi daya yaitu
kemampuan akal budi manusia. Dari istilah-istilah tersebut dapat saya simpulkan bahwa Kebudayaan
merupakan suatu suatu yang dihasillkan oleh manusia (masyarakat) yang dikembangkan
berdasarkan suatu gagasan tertentu yang berorientasi pada kehidupan manusia itu
sendiri .
Budaya politik yang dimiliki
suatu daerah akan mempengaruhi perkembangan daerah itu sendiri baik itu dari
segi pembangunan maupun dari segi-segi kultur yang lain. Pada posisi ini budaya
politik secara luas akan memberikan dampak pada berjalannya suatu sistem dalam
suatu negara demokrasi.
Dalam konteks budaya politik
dimanggarai, saya melihat bahwa budaya politik yang dikembangkan cendrung
bersifat kekeluargaan (Politik ase kae).
Dalam hal ini yang saya maksudkan dengan politik
Ase kae yaitu budaya politik yang dikembangkan berdasarkan ikatan
kekeluargaan atau hubungan darah. Budaya politik seperti ini memang kerapkali
menjadi bahan perbincangan dimasyarakat, tetapi disamping itu semua sebenarnya
bukan menjadi suatu masalah. Dalam budaya politik Ase Kae ada suatu fenomena sikap serta prilaku politik yang memang
bersumber dari latar belakang sejarah yang memiliki masyarakat. Hal inilah yang
memungkinkan ada suatu korelasi politik dengan budaya.
Ada suatu hal yang menarik
menurut saya dari budaya politik manggarai berdasarkan apa yang saya amati disaat
situasi kontestasi politik yaitu ada seperti sebuah tuntutan bawasannya yang
dipilih untuk menjadi seseorang pemimpin, baik itu kepala daerah maupun DPRD,
dll itu harus dari kalangan kelurgga yang sedarah dengan kita. Dengan demikian,
budaya politik yang ada di manggarai sebenarnya mempengaruhi juga pola perilaku
masyarakat. Akan tetapi hal ini juga akan cukup sensitif dan berpengaruh pada terjadinya suatu tindakan
nepotisme ketika suatu pemerintahan sudah dijalankan.
Dalam konteks lain budaya Politik Ase Kae cendrung lebih kuat
dalam suatu kontestasi politik, karena pada prinsipnya orang-orang manggarai
lebih mengedepankan istilah “Lebih baik memilih keluarga sendiri dari pada
memilih orang lain”. Soal kemampuan dan kinerja merupakan urusan belakangan. Banyak persoalan yang terjadi sebelumnya
yaitu para elit politik yang sudah menang dalam pertarungan politik dan telah
duduk dibangku kekuasaan cendrung lebih memperhatikan kondisi daerah dan
lingkungan keluarganya sendiri dibandingan daerah-daerah lain yang bukan basis
pemenangnya.
Hal inilah yang menjadikan
politik ase kae menjadi bagian
terpenting dalam budaya politik manggarai yang walalupun dapat membawa dua
dampak yaitu dampak positif dan juga
dapat memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan berjalannya sistem politik
itu sendiri. Oleh karena itu menurut
saya secara pribadi alangkah lebih
baiknya jika budaya politik yang seperti
ini kita tinggalkan dengan mengganti budaya-budaya politik yang lebih modern
yaitu budaya politik lebih membebaskan individu-individu untuk menentukan
pilihannya sendiri-sendiri. Dalam hal ini yang saya maksudkan adalah kita
boleh-boleh saja memilih pemimpin dari kalangan keluarga kita sendiri yang
terpenting adalah pemimpin yang kita pilih itu memiliki kemampuan, kinerja yang
bagus dan paling utama adalah memiliki moralitas yang baik.
Bagaimana
menurut Kalian?
