Sosok seorang ibu memang penuh dengan misteri,
mendefinisikan ibu tidak cukup dengan menulis diselembar kertas. Ibu itu adalah
sosok yang sangat kuat, tegar, penuh kasih sayang, penyayang dan murah senyum. Saya
pernah dengar lirik lagu dari seorang legendaris music indonesi yaitu iwan fals
dimana lirik lagunnya seperti ini “Ribuan kilo jalan yang kau tempuh lewati
rintang untuk aku anakmu, ibuku sayang masih terus berjalan walau tapak kaki
penuh darah penuh nanan”. Lagu inilah yang menginspirasi saya untuk menulis
ini.
Terlalu banyak
orang yang mendefenisikan sosok seorang ibu, namun kekita saya menulis ini ada
suatu defenisi tersendiri yang terlintas dipikiran saya yaitu bahwa sosok
seorang ibu itu adalah kekuatan (power)
yang menghidupkan. Kekuatan itulah yang menjadikan seseorang terbentuk menjadi
manusia yang seutuhnya.
Istilah surga ditelapak kaki ibu mengandung makna kiasan bahwa sosok ibu memang harus dihormati, tidak boleh melawan, membantah apalagi jika menyakitinya. Filosofi itu memang menganjurkan kita untuk lebih mengutamakan sosok seorang ibu sebagai ratu dalam kehidupan kita yang wajib kita hormati.
Istilah ini
memang cendrung kaku karena kebanyakan orang sekarang tidak mengindahkan
istilah ini. Sadar atau tanpa sadar kita kebanyakan lebih cendrung menyakiti
perasaan seorang ibu. Oleh karena itu yang perlu kita lakukan adalah hanyalah
mengurangi hal-hal yang semacam itu.
Begitu mendalam
sekali nilai seorang ibu dalam kehidupan kita, saya sangat percaya dia adalah sosok yang
diberikan tempat khusus serta dimuliakan oleh tuhan yang maha kuasa. Begitu besar
kasih sayangnya yang memang tidak bisa kita balaskan walaupun dengan materi
yang sangat besar.
Dibalik itu
semua, ada suatu pertanyaan yaitu banyak berita sekarang yang menyoroti sosok
seorang ibu yang tega membuang anaknya sendiri. Maka timbullah suatu pertanyaan
apakah istilah surga ditelapak kaki ibu masih kita gunakan? Untuk menjawab
pertanyaan semacam ini, saya beranggapan bahwa hal semacam itu tidak mempengaruh
kodrat dari sosok-sosok ibu di berbagai belahan dunia. Mungkin memang ada
sebagian orang tua yang melakukan hal tersebut dengan berbagai alasan tetapi
makna ”surga ditelapak kaki ibu” menurut saya tetap tertanam dalam diri seorang
ibu.

