“Marah belum tentu berdosa, marah bisa jadi dosa dan tidak marah tapi tetap berdosa” itulah kutipan yang saya ambil dari status WhatApp teman saya. Dari kutipan inilah sehingga saya tertarik untuk menulisnya.
Pertama, marah belum tentu berdosa, kadang kala kita berada disuatu posisi yang memaksa kita untuk melakukan suatu tindakan demi menciptakan suatu yang bermanfaat bagi orang lain. Tindakan yang seperti ini sering kali membawa kita kedalam suatu masalah yang merugikan diri kita sendiri, tetapi memang hal ini menuntut kita untuk melakukan hal itu, contoh kecilnya seperti ketika seorang guru memarahi atau membentak siswa siswinya yang melakukan kesalahan disekolah. Tujuanya memang mengarah kepada suatu tujuan yang baik yaitu membentuk karakter atau tingkah laku siswa siswinya, tetapi hal tersebut sering kali membawa diri kita sendiri kepada suatu masalah yaitu kita dilaporkan keorang tua mereka, kepolisi dan lain-lain dan masih banyak contoh nyata yang sering kita alami setiap hari.
Kedua, marah bisa jadi
dosa, poin yang kedua ini lebih mengarah
kepada suatu tindakan yang anarkis ataupun dengan ucapan yang merugikan orang lain dan membuat orang itu tidak merasa nyaman, merasa diasingkan dan merasa
dikucilkan. Kutipan “marah bisa jadi dosa” merupakan suatu pesan bagi kita agar
kita lebih berhati-hati dalam mengambil suatu tindakan ketika kita menghadapi
suatu masalah yang menyebabkan kita jatuh kedalam jurang yang sangat dalam.
Ketiga, tidak marah tapi
tetap berdosa, poin yang ketiga ini mungkin sering kali kita alami yaitu kita
sering kali lupa diri, kita lebih suka menggosipkan, membicarakan kejelekan
orang lain ketimbang mengintropeksi diri kita sendiri. Jadi poin ketiga
mengandung makna bahwa janganlah pernah mencampuri urusan orang lain selagi
masalah itu bukan masalah kita, urus saja masalah kita sendiri sebelum kita
mengurusi masalah orang lain.
Persoalan hidup kita tidak
akan pernah selesai, suka duka akan kita temui dalam kehidupkan kita. Tinggal
kita menunggu kapan hal itu akan terjadi pada diri kita. Oleh karena itu kita
harus memiliki konsep hidup terutama bagaimana cara kita untuk menghadapi suatu
persoalan atau masalah (problem). Ketika kita mengahadapi masalah alangkah
baiknya kita memikirkan segala dampak dari berbagai aspek baik untuk diri kita
sendiri, orang lain maupun keluarga kita.
“Kalau
Kamu Marah, Janganlah Berbuat Dosa”

