Kualitas seorang intelektual
tidak dapat dinilai dengan kata-kata saja, pembuktian adalah suatu hal yang
ditunggu oleh publik. Begitu banyak orang pandai berkata-kata tetapi tidak
pandai melakukan. Banyak juga orang pandai mengkritik tetapi tidak berani
memimpin.
Pembuktian kualitas diri kita
dapat dinilai dengan tindakan, tindakan mencerminkan kemampuan kita untuk
melakukan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. Tindakan yang
dimaksudkan adalah tindakan-tindakan yang mengarah kepada suatu hal yang
posotif.
Fenomena yang terjadi
sekarang adalah kebanyakan kaum intelektual lebih cendrung menggunakan
kata-kata yang susah dimengerti oleh banyak orang, sehingga banyak orang
menganggap itu sebagai suatu hal yang luar biasa tetapi tidak ada poin yang
didapatkan oleh mereka yang mendengarkannya. Saya melihat hal itu merupakan
suatu kejanggalan yang perlu diubah, bukan berarti hal semacam itu tidak baik. Bahasa
yang keren dengan teori yang kuat serta mampu mengimplementasikannya adalah
suatu hal sangat luar biasa. Bagaimana tidak, masyarakat lebih suka yang nyata
dan bisa dibutikan bukan hanya dengan kata-kata saja. Akan lebih baik jika kita
memposisikan diri kita sebagai masyarakat biasa, karena itu memungkinkan kita
mendapatkan suatu hal baru yang dapat kita pelajari dari mereka.
Semakin tinggi kualitas
kemampuan seseorang semakin tinggi standar diri yang harus dijaga. Kualitas diri
akan mengarahkan kita menuju kesuksesan namun perlu diingat hal tersebut butuh
pembuktian. Adapun satu kutipan yang pernah saya baca mengatakan bahwa “sangat
mudah mengetahui kualitas seseorang, simak ucapannya dan perhatikan kelakuannya”.
Ucapan itu dapat kita maknai bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan bukan hanya
sekedar ucapan semata tetapi membutuhkan suatu implementasi hal itulah yang
disebut Berkualitas atau dengan kata lain memiliki standard hidup yang kuat.
Prioritas masyarakat
sebenarnya bukan hanya pada kata-kata saja, masyarakat lebih suka orang-orang yang
melakukan sesuatu pekerjaan tanpa menghitung seberapa besar modal yang
dikeluarkan dan seberapa besar imbalan yang harus diterima. Jika kita mampu
melakukan hal semacam itu mereka menganggap bahwa kita memiliki kemampuan untuk
memimpin, karena memiliki moralitas yang tinggi itulah yang disebut kualitas,
jadi bukan hanya bahasa yang tinggi tetapi tindakan nyata dan fakta yang bisa
diterima.