Kita sebagai mahluk ciptaan tuhan tentunya memiliki moralitas yang berbeda-beda, baik itu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Etika berbicara menjadi suatu yang perlu dipahami dengan baik. Biasanya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula etikannya dalam berbicara. Kendati demikian menjadi poin penting yang dapat dinilai oleh masyarakat banyak tentang diri kita.
Dalam pandangan
saya sendiri, saya mendefinisikan bahwa Etika
berbicara merupakan suatu keadaan dimana mengarah kepada suatu yang kita ucap
dan yang kita sampaikan berdasarkan pertimbang-pertimbangan moral seperti sopan
santun dalam berbicara.
Dalam konteks komonikasi
setiap hari, kadang kala kita tidak memperhatikan ucapan yang kita lontarkan
baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja kepada lawan bicara kita, sehingga
dalam konteks ini lawan bicara kita maupun orang-orang yang mendengarkan apa
yang kita sampaikan merasa tidak tidak puas. Persoalan seperti ini jangan
terlalu menganggap spele, karenal persoalan tersebut bisa berakibat pada
hilangnya moralitas kita.
Sepintar-pintar apapun kita, jika berada dalam kehidupan masyarakat maka yang pertama dinilai oleh masyarakat biasanya cara kita berbicara dan menjawab, yang tentunya berpengaruh pada aspek moral kita sendiri.
Semakin baik kita memperhatikan etika berbicara kita maka
semakin baik pula penilaian masyarakat terhadap kita namun sebaliknya semakin
buruk cara berbicara maupun ucapan kita
dalam berbicara maka hal tersebut juga yang akan dinilai oleh masyarakat.
Pendidikan anda tidak menjamin kualitas moral anda, setinggi-tinggi apapun pendidikan anda manakala itu tidak diimplementasikan dengan baik maka moralitas anda dianggap buruk oleh masyarkat.
Etika berbicara menuntut kita untuk lebih memahami cara penyampaian dan tata bahasa yang kita gunakan untuk berkomonikasi dengan lawan bicara kita baik itu melalui tatap muka (face to face) maupun secara tidak langsung. Bahasa orang yang berpendidikan tentunya berbeda dengan bahasa mereka yang tidak berpendidikan. Namun jikalau kita tinjau sekarang bahasa orang-orang yang berpendidikan yang justru lebih tidak bermoral dibandingkan dengan mereka yang tidak berpendidikan.
Jika kita dalam posisi sedang beradu argument alangkah baiknya perhatikan dan gunakan cara-cara yang baik yang menunjukan bahwa kita memiliki kemampuan dalam menyikapi itu. Argumen menjadi suatu poin penting dalam suatu diskusi maupun debat yang digunakan sebagai cara untuk memperkuat dan menolak suatu pendapat ataupun gagasan. Semua orang tanpa terkecuali boleh berargumen namun perhatikanlah etika berbicara, agar apa yang kita ucap dan sampaikan bisa diterima baik oleh orang yang membaca maupun yang mendengarkannya.
Memaksakan pendapat kepada seseorang
sama saja menjatuhkan citra anda di depan orang lain dan yang paling buruk
adalah anda dianggap tidak sopan. Hal tersebut kirangya menjadi bahan
pembelajaran kita agar jika dalam beradu argument sampaikan dengan cara-cara
yang logis dan harus mampu menerima seandainya pendapat kita tidak diterima
oleh lawan bicara kita. Beragumen yang baik perlu memperhatikan etika berbicara
sebagai bukti bahwa kita memiliki moralitas yang baik.
