OLEH : Stanislaus Bandut,S.Pd
Korupsi saat ini seperti
menjadi sebuah virus atau wabah penyakit
yang sangat sulit dihilangkan. Jika kita tinjau dan kembali ke masa lalu
tentang perkembangan politik kala itu yang cendrung otoriter membuat dinamika
politik kita hanya terpaku pada satu orang saja serta diimbangi oleh korupsi,
kolusi dan nepotisme. Di balik itu semua perkembangan politik kita sebanarnya
cendrung tidak berubah. Reformasi hanyalah sebagai pelengkap dalam demokrasi
yang tidak melahirkan perubahan dalam tatanan sistem pemerintahan kita.
Dari hal tersebut kita juga
dapat melihat lensa perpolitikan kita sekarang yang tidak jauh berbeda dengan
politik masa lalu. Salah satu contohnya yaitu korupsi yang selalu mengimbangi
perkembangan demokrasi kita. Hal inilah yang menjadi kegagalan politik kita
sekarang, kegagalan dalam hal ini yaitu tidak ada perubahan yang signifikan
dalam kanca perpolitikan kita. Demokrasi hanya sebagai sistem yang diterapakan
tetapi tidak memberikan pengaruh dalam jalur perpolitikan.
Akhir-akhir ini kita
dihebohkan dengan isu korupsi penjualan aset negara dilabuan bajo oleh
sekelompok orang yang juga memiliki kedudukan politik yang menyebabkan kerugian
besar bagi negara dari segi material. Korupsi yang menghanguskan dana tersebut
bernilai terliunan lebih, bayangkan saja nilai itu cukup fantastis yang tentunya
menimbulkan kerugian bagi negara khusus bagi kabupaten manggarai barat. Akibat
dari hal ini menyebabkan rusaknya sistem birokrasi dimanggarai barat yang tentunya
memunculkan anggapan bahwa kinerja birokrasi kita dimanggrai barat dianggap
gagal. Masyarakat akan beranggapan bahwa masalah tersebut muncul karena adanya
keangkuhan politik dikalangan elit politik yaitu kasus korupsi yang selalu
mengimbangi sistem demokrasi kita.
Kasus korupsi penjualan aset
negara tersebut sebagai salah bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Korupsi tersebut
sebagai bukti adanya keangkuhan politik dengan kekuasaan sebagai sarananya. Dengan
demikian korupsi penjualan aset negara yang terjadi dilabuan bajo sebagai
sebuah tindakan yang semena-mena demi mencari keuntungan pribadi dan kelompok
tertentu.
Akibat dari
tindakan-tindakan yang tidak bermoral seperti ini, demokrasi kita menjadi
tercoreng dan bisa-bisa menimbulkan suatu gejolak pada masyarakat, dimana
mengarah kepada hilangnya suatu kepercayaan masyarakat terhadap mereka-mereka
yang memiliki kedudukan penting dibangku kekuasaan. Ketika hal ini terjadi maka
timbul suatu problem yaitu kanca perpolitikan kita menjadi tidak stabil dan
dapat berakibat fatal pada lambatnya pergerakan sistem pembangunan kita dimanggarai
barat. Situasi ini membuat kisruh dunia
perpolitikan kita dan justru tidak merubah gaya berpolitik yang angkuh.
Sekarang waktunya kita
sebagai warga negara yang baik perlu menggilas keangkuhan politik kita dengan
belajar melakukan suatu hal yang baik, niscayanya ada dalam kesediaan menahan
diri agar tidak melakukan suatu keangkuhan politik demi kepentingan pribadi dan
kelompok saja. Jika kita mampu menahan hal tersebut maka memungkinkan sistem
politik kita kedepan akan menjadi lebih baik.
