Tulisan ini hanyalah sebuah bahan refleksi untuk kehidupan kita masing-masing yang perlu kita sadari serta mengubah cara pandang yang masih dangkal agar dapat menciptakan suatu keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Kadang kala kita terjerumus oleh kelebihan-kelebihan kita, sehingga kita dengan mudah menganggap orang lain sebagai bahan candaan dan guyonan kita. Siapa sangka tanpa kita sadari bahwa mereka yang kita anggap banyak kekurangannya justru memiliki banyak kelebihannya.
Persoalan dan fakta yang terjadi disekeliling kita sekarang cendrung mendominasi keangkuhan pribadi. Hal inilah yang menyebabkan ketidaknyamanan sebagian orang yang merasa tidak dihargai dalam interaksinya dalam kehidupan masyarakat. Kehidupan kita manusia memang cendrung seperti itu, kita lebih pandai menilai orang lain, mengkritik orang lain, mengosipkan orang lain tetapi sangat sulit mengintropeksi diri sendiri. Persoalan seperti ini menjadi penyakit menular atau kutu busuk yang sangat sulit dihindarkan.
Dengan demikian penyakit-penyakit seperti itu yang perlu diubah, baik itu cara berpikir maupun cara pandangnya. “Bila dirimu banyak kekurangannya jangan pernah menilai orang lain sebab jika kamu menilainya itu sama saja kamu memelihara keburukanmu”. Kehidupan kita didunia ini begitu banyak dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda dengan cara berpikir kita. Kendati demikian seharusnya bukan menjadi sebuah masalah, manakala kita mampu hidup ditengah situasi-situasi itu dengan cara kita sendiri tanpa kita menjatuhkan dan menilai orang lain.
Jika kita mempunyai kelebihan alangkah baiknya kita
jadikan kekuatan kita tanpa kita harus menilai orang lain, hal itulah yang
sesungguhnya disebut kekayaan hidup. Kekurangan kita adalah kelebihan orang
lain, itu mungkin cocok sebagai bahan intropeksi diri kita bahwa tidak ada yang
abadi dalam hidup kita. Kita mungkin mempunyai kelebihan yang luar biasa tapi
masih ada orang lain lebih lagi dari kita. Mengintropeksi diri adalah suatu yang mulia
dan mempunyai nilai moralitasnya. Jika kita sering-sering mengintropeksi diri berarti
kita sedang memperbaiki suatu kesalahan tetapi jikalau kita hanya menilai
kekurangan orang lain berarti kita sedang menanamkan keangkuah dalam diri kita,
hal itulah yang disebut kebodohan yang tertanam.
