OLEH: Stanislaus Bandut,S.Pd
"Don’t Marry Because Of Sex"
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay
Menikah sejatinya merupakan dambaan semua orang. Dalam
sebuah pernikahan ada laki-laki dan ada perempuan, yang tentunya memiliki
banyak perbedaan karakter. Namun hal tersebutlah yang menjadi tujuan dari
pernikahan yaitu menyatukan dua insan yang berbeda karakternya untuk menjadi
satu prinsip dalam membangun suatu rumah tangga yang bahagia.
Dalam sebuah pernikahan akan begitu banyak rintangan yang
akan menjadi tantangan setiap orang yang telah melangsungkan pernikahan. Tantangan-tantangan
tersebut yang akan menentukan apakah suatu pernikahan tetap dipertahankan
sampai akhir hayat ataukah akan selesai dengan ucapan perpisahan berupa
perceraian.
Kita ketahui bahwa Setiap manusia pasti memiliki
hasrat sexsualitas dalam dirinya. Dalam banyak kasus banyak orang memilih
menikah karena hasrat sexsualitas semakin tinggi tanpa ada rasa cinta dalam
diri terhadap pasanganya. Pernikahan tanpa ada rasa cinta memungkinkan usia
pernikahan hanya seumur jagung dan itulah kenyataanya. Kita lihat begitu banyak
berita dan kejadian yang menimpa rumah
tangga dimasyarakat berupa pertengkaran, pinyiksaan dan sampai-sampai
menghilangkan nyawa pasangannya.
Kejadian-kejadian tersebutlah yang tentunya menjadi
pembelajaran, bawasanya jangan menikah karena sex (Don’t marry because of sex) atau hanya ingin memuaskan hasrat sexsualitas (Just want to satisfy sexual desires) yang
tidak bisa dibendungi lagi. Menikahlah jika kamu benar-benar siap untuk menikah
(Marry if you are really ready to get
married) dan ingin membangun kehidupan rumah tangga dengan pasangan yang
menurut kita betul-betul mampu hidup bersama kita kedepannya.
Sex bukanlah segalanya (Sex is not everything) karena sex juga ada titik kebosananya (Sex also has a point of boredom) . Jika hanya sex yang kita fokuskan dalam
pernikahan, maka usia pernikahan tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena
itu menikahlah kerena anda memiliki tanggung jawab (Marry because you have responsibilities) serta memiliki kesadaran dalam diri untuk
membangun kehidupan rumah tangga yang baik.
Harapan setiap orang yang telah melangsungkan
pernikahan adalah kebahagiaan sejati (True
happiness). Kebahagian sejati yang dimaksudkan adalah kebahagian, yang
walaupun banyak masalah yang dihadapi dalam membangun rumah tangga, tetapi
mampu menyelesaikan permasalahan itu dengan baik.
