OLEH: Stanislaus Bandut,S.Pd
Dalam trilogi pendidikan ada tiga lingkungan yang
mempengaruh proses belajar seorang anak yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam hal ini, yang mau saya bahas adalah pendidikan
dalam lingkungan keluarga.
Bagaimana
peran lingkungan keluarga untuk pendidikan anak?
Dalam dunia pendidikan, lingkungan keluarga menjadi
agen pertama dan utama dalam proses
percepatan pendidikan anak. Setelah seorang anak dilahirkan pendidikan yang
pertama ditempuh olehnya adalah dari lingkungan kelurga. Peran orang tua dalam
hal ini menjadi dasar bagi seorang anak untuk dapat memahami lebih jauh tentang
pendidikan.
Oleh karena itu agar proses pendidikan anak menjadi lancar,
maka peran orang tua menjadi patokan utamanya. Biasanya Prilaku seorang anak,
baik atau buruknya itu dipengaruhi oleh prilaku orang tuanya sendiri. Semakin
baik prilaku yang dicontohkan orang tua kepada anak maka semakin baik pula
prilaku seoarang anak. Begitu juga sebaliknya, jika orang tua memberikan contoh
sikap yang tidak baik kepada anak maka hal itu juga yang akan dipraktekkan oleh
anak.
Dengan demikian orang tua menjadi cerminan bagi
seorang anak. Usahakan setiap perilaku orang tua mencontoh hal-hal yang lebih
bersifat positif agar membantu daya pikir dan pemahaman anak. Semakin baik
ransangan yang diterima oleh seoarang anak dalam lingkungan kelurga maka
semakin mudah pula proses pendidikan yang dia dapatkan nanti dari lingkungan
formal.
Pendidikan dalam lingkungan formal dan non formal
memang agak berbeda. Jika dilingkungan formal anak akan mendapatkan
pembelajaran yang bermacam-macam sesuai dengan kurikulum dan regulasi yang
berlaku maka dilingkungan non formal seperti lingkungan keluarga anak akan
mendapatkan pendidikan yang sifatnya tidak terkekang pada aturan dan lebih pada
peran orang tua sendiri.
Dalam hal ini Pendidikan anak mesti dibantu oleh orang
tua agar anak lebih merasa diperhatikan. Jika orang tua memiliki bisnis maupun
pekerjaan-pekerjaan lainnya, usaha menempatkan waktu menemani anak untuk
belajar seperti menceritakan dongeng atau membaca buku, walaupun hanya beberapa
jam saja. Proses ini sebagai bagian dari peran orang tua untuk menstimulasikan pembelajaran
non formal kepada anak. Lambat laun, hal ini memungkin proses berpikir anak lebih
baik, sehingga jika anak masuk kedalam ranah lingkungan pendidikan formal,
mereka lebih cepat menangkap pengetahuan yang diberikan oleh guru disekolah.
Jadi berbicara mengenai pendidikan, sekolah bukan menjadi satu-satunya tempat untuk
mendapatkan pengetahuan. Kelurga adalah lingkungan awal pendidikan itu diterima
oleh seorang anak.
