OLEH: Stanislaus Bandut,S.Pd
Untuk mencapai suatu keputusan dan kesepakatan, maka musyawarah menjadi bagian terpenting dan utama dalam suatu negera demokrasi. Musyawarah dimaksudkan agar suatu persoalan dapat terselesaikan serta menemukan solusi yang tepat berdasarkan suatu kesepakatan bersama.
Gambar oleh StartupStockPhotos dari Pixabay Hal yang perlu diperhatikan dalam musyawarah yaitu
mendahului segala kepentingan umum sebelum mendahului kepentingan pribadi kita
sendiri. Hal tersebut berarti bahwa kita memiliki hati nurani untuk lebih
mengedepankan urusan-urusan yang berkaitan dengan kepentingan nasib rakyat
banyak. Dengan demikian, maka hendaklah dalam musyawarah setiap individu harus
mampu menahan amarah ketika pendapatnya tidak disetujui oleh forum.
Adapun poin lain dalam suatu musyawarah yaitu tidak
boleh egois dalam artian tidak boleh memaksakan kehendak orang lain untuk
mengikuti kemauan kita pribadi. Dalam kondisi seperti ini hendaklah kita
menggunakan akal sehat, agar apa yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik
oleh orang lain serta tidak menimbulkan konflik mulut yang berujung caci makian
maupun timbulnya suatu tindakan kekerasan tertentu.
Musyawarah dengan menggunakan akal sehat memungkinkan
segala argument dan keputusan yang
diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Akal sehat merupakan cara
berpikir kita mengenai suatu masalah dengan tujuan agar dapat memecahkan
masalah yang sedang terjadi. Musyawarah menjadi suatu yang paling evektif
karena memang dalam musyawarah semua argument adalah jawaban yang benar, namun
perlu dicari mana argument yang memang lebih baik dan disetujui oleh orang
banyak, maka itulah hasil yang akan disepakati bersama.
Oleh karena itu, Musyawarah yang baik adalah
musyawarah yang mencapai suatu kata mufakat. Kesepakatan bersama tentunya tidak
akan menimbulkan konflik, karena memang tidak ada yang akan dirugikan. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bawasannya untuk mencapai suatu kata mufakat, maka musyawarah
menjadi poin yang paling utama dan hal yang selalu perlu kita perhatikan adalah
musyawarah harus Mengedapankan akal sehat bukan selalu menganggap apa yang kita
bicarakan selalu benar.
