OLEH : Stanislaus Bandut,S.Pd
"FIKSI DAN EVOLUSI"
Tulisan ini hanya sebuah perbandingan yang dituangkan dalam bentuk opini, berdasarkan dongeng yang telah banyak diceritakan oleh orang manggarai, kebenaran dalam dongeng ini memang tidak dapat dibuktikan secara sains. Oleh karena itu penulis hanya mencoba mengaitkan cerita dongeng asal mula kera yang telah lama diceritakan oleh orang manggarai dengan teori evolusi yang dikembangkan Charles Darwin. Tujuan dari tulisan ini hanyalah untuk membangkitkan imajinasi kita.
Ketika saya masih kecil, orang
tua saya sering menceritakan dongeng asal mula kera, ceritanya berawal dari
kisah dua orang adik kakak yang satu perempuan dan yang satunya laki-laki.
Mereka berasal dari keluarga petani. Pada suatu pagi adik dan kakak ini hendak
berangkat ke sekolah, dan orang tua mereka
memberi pesan, bahwa ketika pulang sekolah mereka segera langsung pergi
kekebun untuk membantu mereka diladang.
Ketika waktunya pulang
sekolah, kakak beradik ini kelaparan dan langsung menyusuri orang tua mereka
dikebun. Sesampainya dikebun, kedua kakak beradik ini memanggill orang tua
mereka untuk meminta makan karena mereka sudah kelaparan “Ende nia hang, darem hami (Ibu dimana makan, kami lapar)” dan ibu
mereka menjawab “ Rei One ema de meu
(Tanya di ayah kalian). Dan seketika itu juga kakak beradik ini memanggil ayah
mereka “Ema nia hang (ayah dimana
makan) dan ayah merekapun menjawab “Rei
one ende de meu (Tanya di ibu kalian). Pertanyaaan yang sama terus
dilakukan dan jawaban yang sama pula yang dijawab oleh orang tua mereka.
Singkat cerita, karena
kelaparan kakak beradik inipun menangis dan menyerah, merekapun mengambil
tempurung kelapa dan memakainya dikepala serta mengambil irus dan memakai
dipantat dan seketika itu juga merekapun berubah wujud menjadi kera. Merekapun
memberi pesan kepada orang tua mereka agar jangan pernah mencari hasil kebun
mereka berupa jagung maupun padi jika ada yang hilang dikebun mereka, karena
merekalah yang akan mengambilnya. Orang tua merekapun menangis histeris dan
memanggil mereka kembali, namun kedua kakak beradik terlanjur marah kepada
mereka dan memutuskan untuk pergi.
Dongeng ini memang hanya
sebatas karya fiksi, yang diceritakan secara turun temurun oleh nenek moyang,
namun dari dongeng ini ada perbedaan yang sangat krusial dengan teori evolusi
Charles Darwin. Charles Darwin merupakan illmuwan yang menemukan teori evolusi,
dalam teorinya tersebut dijelakan bawasanya evolusi terjadi karena proses
seleksi alam yang berarti bahwa semua spesies yang ada dibumi ini berasal dari
nenek moyang yang sama (Common Ancestor).
Yang selalu berkembang dari waktu ke waktu misalnya perubahan dinosaurus
menjadi burung dan nenek moyang kera menjadi manusia.
Jika teori evolusi Charles
Darwin menjelaskan dan membahas tentang perubahan atau perkembangan mahluk
hidup yang mengarah kepada keterkaitan genetiknya antara satu mahluk hidup
dengan yang lainnya termasuk manusia, di mana teori ini juga dianggap oleh
sebagian orang bahwa manusia berasal dari kera yang terjadi karena evolusi.
Namun teori ini berbanding terbalik dengan cerita fiksi yang dimiliki oleh
orang manggarai bahwa kera berasal dari manusia bukan manusia berasal dari
kera.
Perbedaan tersebut memang
sangat jauh sekali, karena memang teori Charles Darwin merupakan teori yang
dikembangkan berdasarkan suatu penelitian sedangkan dongeng asal mula kera yang
dimiliki oleh orang manggrai hanyalah sebatas cerita fiksi yang belum diuji
kebenarannya.
Dengan demikian, dari kedua hal tersebut yang memiliki perbedaan yang sangat krusial sekali, tentunya ini menjadi suatu bagian yang akan membangkitkan pemikiran kita mengenai kehidupan manusia. Pertanyaanya adalah apakah benar manusia itu berasal dari kera ataukah kera berasal dari manusia?.
Untuk menjawab kedua hal ini saya tetap terpaku
pada keyakinan saya bahwa manusia dan kera adalah mahluk hidup yang telah diciptakan masing-masing oleh tuhan
yang maha esa. Kera tetap kera dan manusia tetap manusia bukan sesuatu yang
terjadi karena suatu evolusi ataupun hanya sekedar cerita fiksi.
