bokstoday.my.id||Menikah itu adalah pilihan setiap orang, setiap orang bebas menentukan hidupnya sendiri. Baik atau buruk kehidupan tergantung pada diri sendiri. Saya sangat salut sama anak-anak jaman-sekarang, umurnya masih dalam hitungan belasan tetapi sudah hidup dalam lingkungan rumah tangga. Sesuatu yang luar biasa, bukan. Apakah ini yang dinamakan umur bukanlah sesuatu yang menghalangkan niat!
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mereka ingin menikah muda?
Gambar oleh Lubov Lisitsa dari PixabayApakah memang karena mereka sudah betul-betul siap untuk menikah atau ada hal lain. Namun saya rasa alasan yang paling krusial adalah tingginya hasrat sexsual. Biasanya umur-umur belasan adalah umur-umur yang sudah dalam fase Pubertas, yang tentunya lebih tinggi hasrat sexsualnya dan cendrung ingin mengetahui lebih tentang sexs.
Dengan demikian, karena masih berada dalam fase puber
mereka cendrung tidak memikirkan bagaimana kedepannya setelah berada pada lingkungan
rumah tangga. Jadi untuk benar-benar siap menikah, tidak terlalu dipikirkan
karena fokus dalam pikirannya lebih tinggi memikirkan sexs.
Jadi
apa permasalahanya?
Memang terkadang kesiapan untuk menghadapi berbagai tantangan atau masalah-masalah yang mungkin akan diterima setelah menikah muda sangatlah minim. Hal ini tentunya akan memicu masalah psikologis karena tidak ada kesiapan mental sehingga memungkinkan seseorang menjadi depresi.
Dengan demikian menikah muda cendrung lebih sensitive dan memungkinkan tingkat perselisihan dan percecokan yang berujung kekerasan sangatlah rentan. Karena pada usia yang masih muda kematangan emosional mereka cendrung tidak bisa dikontrol. Ketidakstabilan mental tersebutlah yang mempengaruhi hubungan rumah tangga berada pada titik tersulit yaitu pertengkaran.
Dalam beberapa penelitian menunjukan bahwa penyebab banyaknya percerian dilingkungan masyarakat lebih banyak disebabkan Karena menikah menikah muda. Faktor ketidakdewasaan yang berperan mempengaruhi hal tersebut. Menikah mudah juga mempengaruhi dampak secara fisik terutama berkaitan dengan ekonomi rumah tangga, karena tentunya masih sulit menafkahi keluarga sendiri.
Oleh karena itu tulisan ini bukan untuk memojokan
pasangan yang menikah muda, namun lebih tepatnya adalah sebagai bahan pertimbangan bagi teman-teman remaja bahwa “Menikah Itu bukan hanya tentang Sexs tetapi juga Kesiapan dan Kematangan emosional dalam membina rumah tangga yang
lebih baik”

