Make Peach With The Situation
Setiap manusia memiliki porsi masalah yang berbeda-beda. Dan Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya, dan ada beberapa orangpun tidak menerima dengan kesalahan tersebut. Hingga pada akhirnya merasa kecewa dengan perbuatannya sendiri namun ada juga orang yang menyalahkan orang lain akan kesalahan yang pernah dilakukannya.
Kita kadang kala menyesal dengan problem yang terjadi
dimasa lalu maupun yang sedang terjadi, baik itu berkaitan dengan masalah
kelurga yang morat marit maupun soal kerugian dalam berbisnis, belum
mendapatkan pekerjaan alias pengganguran
ataupun juga dalam masalah asmara.
Gambar oleh Thomas Skirde dari Pixabay
Semuanya itu, tentunya
membuat kita merasa frustasi dan stress akan banyak kejadian yang
menimpa kehidupan kita dan sampai-sampai putus asa dengan keadaan tersebut dan
sekali-kali menyalahkan tuhan dan keadaan akan hal itu.
Segala masalah yang banyak terjadi dikehidupan kita,
sebenarnya adalah hasil dari pikiran kita sendiri. Karena “The Mind Is The Most Difficult Battlefield We Will Go Through In Our
Life (Pikiran Adalah Medan Perang Paling Tersulit Yang Akan Kita Lewati
Dalam Kehidupan Kita)”
Kita sering kali berdebat dengan diri kita sendiri, Bagaimana
mungkin saya melakukan hal itu, Mengapa saya melakukan hal itu, Betapa bodohnya
saya mengagumi dia, mengapa tidak seperti ini atau mengapa dia melakukan hal
sekeji itu kepada saya dan masih banyak pertanyaan yang tentunya terus melintas
dalam pikiran kita akan keadaan dan kejadian yang telah meninimpa kita.
Oleh karena itu, salah satu hal yang mungkin bisa kita
pakai untuk menyelesaikan segela persoalan yang sedang kita alami maupun yang
sudah kita lewati adalah dengan cara “Berdamai Dengan Keadaan (Make Peach With The Situation)”.
Berdamai dengan keadaan berarti kita mampu menerima
segala hal yang pernah kita lakukan dengan tidak menyalahkan diri sendiri
ataupun menyalahkan orang lain. Dengan melakukan hal tersebut secara tidak
langsung kita memperbaiki pola pikir kita tentang kedaan dan dengan hal itu
pula kita menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam menanggapi suatu masalah.
Berdamai dengan keadaan bisa kita gunakan untuk
belajar menerima maupun merefleksi diri kita sendiri, agar kita bisa perlahan
keluar dari segala persoalan yang menganggu pikiran kita. Tentunya hal tersebut
memang bukan suatu hal yang mudah untuk kita lalui, namun percayalah lambat
laun semuanya akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Kita hanya perlu mencari suasana yang lebih baik dan
tenang dan cobalah bayangkan kembali tentang kejadian yang telah terlewati yang
menggangu pikiran kita lalu kita resapi dan setelah itu tanyakan pada diri kita
sendiri, Apakah kejadian itu perlu ada dalam pikiran kita atau kita hilangkan,
agar kehidupan kita tenang.
“Remember What
To Remember And Forget What To Forget (Ingatlah apa yang perlu diingat dan
lupakan apa yang perlu dilupakan)” Karena memang ada sebagian cerita yang perlu
dikenang dan ada pula yang perlu dilupakan.
Oleh karena dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa “ Kehidupan
memang tidak selalu, sesuai dengan apa yang kita pikirkan , karena kehidupan
memang bukan computer maupun smartphone yang dengan mudah kita atur sesuai dengan apa yang diinginkan
dan sesuai dengan yang kita harapkan. Ini hanya tentang hidup, jadi terserah
padamu (It’s Just About Life, So Up To
You)



Good
BalasHapusThanks😊
Hapus