OLEH: Stanislaus Bandut,S.Pd
Dalam perkembangan sistem pendidikan didunia Paulo freire menjadi salah satu tokoh penting yang melahirkan banyak pemikiran mengenai pendidikan. Salah satu kritikan tajam yang dilontarkan Paulo Freire mengenai pendidikan yaitu tentang Pendidikan Gaya Bank. Dimana dalam pendidikan Gaya bank guru sebagai subyek pembelajaran dan siswa sebagai obyek pembelajaran yang artinya Apapun yang dikatakan oleh guru dalam pembelajaran, hal itu menjadi kebenaran mutlak, sehingga siswa patuh mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru dalam pembelajaran. Pada posisi ini proses berpikir siswa tidak berkembang dan cendrung kaku karena tidak diberikan kebebasan untuk berpikir.
Konsep yang menjadi landasan dasar kritikan Paulo Freire yaitu berkaitan dengan sistem pendidikan dalam masyarakat Brazil, dimana sistem pendidikan yang terjadi pada masyarakat Brazil waktu itu dijadikan sebuah alat penindasan yang dilakukan oleh kaum-kaum elit yaitu penguasa.
Apakah
Konsep Pendidikan Paulo Freire Ada Kaitannya Dengan Sistem Pendidikan
Diindonesia Sekarang
Konsep pendidikan Paulo
freire jika dikaitkan situasi dan kondisi sistem pendidikan diindonesia sekarang itu sangat jauh berbeda. Pada sistem
pendidikan Gaya bank seperti yang dikritik oleh Paulo frèire, Dia melihat
berdasarkan kondisi sistem pendidikan dimasyarakat Brazil yang cendrung tidak
berpihak pada rakyat miskin atau dengan kata lain sistem pendidikan pada
masyarakat Brazil waktu itu cendrung mengekang kebebasan.
Dalam perkembangan sistem pendidikan
diindonesia banyak yang mengkritik bawasannya sistem pendidikan yang diterapkan
diindonesia sama dengan sistem pendidikan Gaya bank yang dikritik oleh Paulo
freire. Dalam kasus ini, saya secara pribadi kurang setuju dengan hal tersebut,
saya melihat sistem pendidikan diindonesia sekarang sudah cukup baik, kita
lihat saja dari Kurikulum 2013, dimana ada beberapa poin penting dalam
kurikulum ini yaitu seperti peran siswa dalam proses pembelajaran lebih dominan
artinya siswa diberikan kebebasan untuk mencari, menemukan dan memecahkan, dan
lain-lain, Guru hanya sebagai Fasilitator dalam pembelajaran. Sehingga hal ini
kemungkinan besar menambah kreativitas siswa serta proses berpikir mereka lebih
baik. Bukankah itu bentuk kebebasan?
Jadi jika kita berbicara
mengenai Relavansi Konsep Pendidikan Paulo Freire Dalam Konteks Sistem
Pendidikan Diindonesia sekarang, menurut saya tidak ada keterkaitannya. Paulo
Freire mengkrtik sistem pendidikan gaya Bank dalam masyarakat Brazil
dikarenakan keadaan dan situasi sistem pendidikan yang morat marit dan sebagian
orang (Penguasa) menggunakan hal tersebut
sebagai alat Penindasan. Hal ini tentunya Berbeda dengan sistem
pendidikan yang diterapkan diindonesia sekarang. Pendidikan kita sekarang sudah
cukup baik, tidak ada pengekangan kebebasan, malah pendidikan kita sekarang
dengan Kurikulum 2013 membebaskan siswa untuk berpikir lebih kritis dalam
pembelajaran.
Dengan demikian, konsep
pemikiran Paulo freire mengenai pendidikan tidak bisa langsung kita terapkan
diindonesia karena situasi dan keadaan serta persoalannya sangat jauh berbeda
atau konteks permasalahannya berbeda. Jadi konsep pemikiran Paulo freire boleh
kita gunakan sebagai fundasi untuk menganalisis berbagai persoalan seputar
perkembangan pendidikan kita diindonesia.
